TOKEK BUDEK
Dikisahkan
mengenai negeri Binatang yang sedang merayakan hari kemerdekaan dengan
melaksanakan lomba-lomba, salah satunya lomba panjat pinang. Lomba
panjat pinang tersebut diikuti oleh 25 ekor tokek, dengan hadiah utama
adalah sebuah rumah tokek. Syarat dari lomba tersebut adalah tokek yang
berhasil sampai ke puncaklah yang akan menjadi pemenangnya,
dengan syarat khusus bahwa mereka hanya boleh jatuh tiga kali, jika
lebih akan dinyatakan gugur. Mulailah pertandingan tersebut dengan
semangat para tokek yang menyala-nyala. Namun baru beberapa menit lomba
berlangsung, banyak tokek yang berguguran. Penonton pun mulai
menyemangati mereka, namun banyak juga yang mencerca bahwa mereka tidak
akan berhasil. Sampailah tersisa 6 tokek yang masih berjuang untuk
sampai di puncak. Namun, penonton bukannya menyemangati, malah
mengatakan "sudahlah turun saja, pasti tidak akan sampai!"
Mendengar teriakan penonton tersebut 5 tokek akhirnya menyerah.
Sehingga, tersisa 1 tokek yang tetap konsisten merangkak ke atas.
Penonton semakin memberikan komentar negatif bahwa dia tidak akan
sampai. Namun, tokek tersebut tidak peduli, dia terus saja merangkak,
dan akhirnya sampailah dia di puncak! Para penonton tercengang dan
berteriak histeris atas kemenangannya. Beberapa penonton segera ingin
tau mengenai resep keberhasilan si tokek ini. Ternyata setelah
diselidiki, si tokek ini ternyata tidak dapat mendengar alias budek.
Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil dari cerita di atas ? Menurut buku ini, dalam perjuangan hidup setiap manusia, setiap orang berhak berkomentar positif atau negatif terhadap apa yang kita lakukan. Namun, kita harus tahu bagaimana cara merespon komentar tersebut. Belajar dari cerita di atas, adakalanya memang kita perlu "tuli" terhadap segala berita negatif yang berkembang. Akan tetapi, bukan berarti kita menjadi pura-pura tidak tahu terhadap cerita yang berkembang. Jika memang cerita negatif itu tidak benar, sudah seharusnya kita menjadi "tuli" yang sebenar-benarnya. Namun jika isu tersebut benar, hendaknya kita harus segera berintrospeksi diri. Tetap baik kepada semua orang, meskipun orang tersebut tidak baik kepada kita.
SUMBER: HALF FULL HALF EMPTY (PARLINDUNGAN MARPAUNG)
Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil dari cerita di atas ? Menurut buku ini, dalam perjuangan hidup setiap manusia, setiap orang berhak berkomentar positif atau negatif terhadap apa yang kita lakukan. Namun, kita harus tahu bagaimana cara merespon komentar tersebut. Belajar dari cerita di atas, adakalanya memang kita perlu "tuli" terhadap segala berita negatif yang berkembang. Akan tetapi, bukan berarti kita menjadi pura-pura tidak tahu terhadap cerita yang berkembang. Jika memang cerita negatif itu tidak benar, sudah seharusnya kita menjadi "tuli" yang sebenar-benarnya. Namun jika isu tersebut benar, hendaknya kita harus segera berintrospeksi diri. Tetap baik kepada semua orang, meskipun orang tersebut tidak baik kepada kita.
SUMBER: HALF FULL HALF EMPTY (PARLINDUNGAN MARPAUNG)
0 komentar:
Posting Komentar